Khutbah Jumat menyambut Ramadhan, Bertema Sisi Lain Bau Mulut Orang Berpuasa

- 25 Maret 2022, 13:43 WIB
Khutbah Jumat menyambut Ramadhan.
Khutbah Jumat menyambut Ramadhan. /PEXELS/Shahbaz Akram

GRESIK TODAY - Khutbah Jumat menyambut Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan keistimewaan dimulai dengan mempersiapkan salah salah satu ibdah yaitu puasa.

Puasa di bulan Ramadhan adalah suatu kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap muslim di dunia.

Khutbah Jumat pada kali ini akan membahas tentang keutamaan orang yang berpuasa, yaitu Sisi Lain Bau Mulut Orang Berpuasa, yang dikutip dari tebuireng Online.

Baca Juga: 5 Negara Berebut Menjadi Tuan Rumah Piala Eropa 2028, Salah Satunya Rusia yang Tengah Mendapatkan Sanksi

Khutbah Pertama

اِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه لا نبي بعده

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

وَوَصَّیۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَ ٰ⁠لِدَیۡهِ إِحۡسَـٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهࣰا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهࣰاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَـٰلُهُۥ ثَلَـٰثُونَ شَهۡرًاۚ حَتَّىٰۤ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرۡبَعِینَ سَنَةࣰ قَالَ رَبِّ أَوۡزِعۡنِیۤ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِیۤ أَنۡعَمۡتَ عَلَیَّ وَعَلَىٰ وَ ٰ⁠لِدَیَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَـٰلِحࣰا تَرۡضَىٰهُ وَأَصۡلِحۡ لِی فِی ذُرِّیَّتِیۤۖ إِنِّی تُبۡتُ إِلَیۡكَ وَإِنِّی مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِینَ

Baca Juga: Jum'at Call: Petuah Gus Mus, Bab Sabar dan Kesabaran


Jamaah Sholat Jumat Rahimahullah, Masih membicarakan panduan Quran bagi manusia. Khususnya bagi kita yang sudah dewasa. Sebab  kehidupan ini sesungguhnya dimulai pada usia 40 tahun. Seperti Muhammad diangkat sebagai Rasul pada usia empat puluh tahun.

Ada enam item dalam ayat Al-Ahqaf: 15 di atas. Kali ini kita membicarakan item dengan topik an a’mala salihan tardhahu (amal saleh yang diridai Allah). Pada bulan Ramadan ini kita dituntut untuk melakukan ibadah puasa.

Puasa merupakan ibadah yang sifatnya pribadi. Dengan coraknya menahan untuk tidak melakukan sesuatu, bukan mengerjakan sesuatu (contoh: salat, zakat, haji). Dalam menjalankan puasa kita tidak diperkenankan makan, minum, dan seks.

Baca Juga: Tafsir Pancasila KH Abdul Hamid Kajoran

Kata siyam dalam Al-Qur’an disebut delapan kali. Salah satunya dengan bentuk saum, yakni dalam  Qur’an (surat Maryam: 26):

فَكُلِی وَٱشۡرَبِی وَقَرِّی عَیۡنࣰاۖ فَإِمَّا تَرَیِنَّ مِنَ ٱلۡبَشَرِ أَحَدࣰا فَقُولِیۤ إِنِّی نَذَرۡتُ لِلرَّحۡمَـٰنِ صَوۡمࣰا فَلَنۡ أُكَلِّمَ ٱلۡیَوۡمَ إِنسِیࣰّا

Maka makan, minum dan bersenang hatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.”

Kata saum pada ayat tersebut tidak berarti puasa. Namun berarti diam/tidak berbicara. Kondisi diam dalam dunia binatang banyak digunakan oleh hewan-hewan pemangsa sebelum menerkam mangsa.

Dengan begitu mereka dalam keadaan seakan-akan tidak terlihat, padahal diam-diam mengumpulkan tenaga. Dan akhirnya, hap, mangsa berhasil ditangkap.

Jamah Sholat Jumat Rahimahullah, Kondisi ini juga banyak dilakukan oleh orang yang berpuasa. Lantaran mereka tak makan, tak minum. Pada akhirnya mereka akan banyak diam.

Seharusnya mereka dapat meniru perilaku hewan yang diterangkan sebelumnya. Berdiam diri/ tak banyak cakap mengumpulkan tenaga. Sehingga power untuk merangkap rida Ilahi cukup besar.

Puasa dengan berbagai corak ibadahnya, sema-mata hanya bertujuan untuk menyenangkan tuhan (an a’mala salihan tardhahu). Oleh para pakar fikih sudah dirumuskan dalam kitab-kitabnya. Contohnya, ada suatu pendapat yang menganggap bahwa sikat gigi pada siang hari ketika puasa itu makruh.

Baca Juga: Italia va Makedonia Utara 1-0 Playoff Piala Dunia 2022, Italia Kembali Gagal Lolos Piala Dunia Kedua Kalinya!

Tapi mohon maaf bagi kami, hal itu tidak sependapat dengan kami. Bagi kami gosok gigi itu tetap sunah, sebagaimana kesunahan bersih diri.

Perbedaan pendapat kami dengan pendapat yang mengatakan gosok gigi itu makruh, ditengarai oleh beda pemahaman hadis yang dijadikan hujah.

وَلَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْك

“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kasturi.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Oleh kitab fath al-qarib hadis di atas dipahami bahwa ketika orang puasa sikat gigi di siang hari itu dapat menghilangkan kondisi bau mulut. Yang berakibat pada hilangnya sisi harum di mata Allah.

Jamaah Sholat Jumat Rahimahullah, Tapi saya memahami sebaliknya, lah wong bau mulut orang puasa saja itu dihargai di hadapan tuhan. Sampai-sampai dihargai lebih harum dari pada kasturi. Apalagi, kalau orang itu tidak bau mulut. Apakah tuhan malah ndak makin senang?. Sekali lagi ini soal pilihan, kami lebih memilih pendapat yang tidak bilang sikat gigi di siang hari itu makruh.

Halaman:

Editor: Abdulloh Nasrul Umam

Sumber: Tebuireng Online


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah