Jepang Setuju, Ada Peningkatan Anggaran Untuk Pangkalan Militer AS  

- 26 Maret 2022, 16:20 WIB
Anggota parlemen AS menuduh Facebook tidak ramah anak dan biang pemicu perpecahan di masyarakat.
Anggota parlemen AS menuduh Facebook tidak ramah anak dan biang pemicu perpecahan di masyarakat. /NDTV.COM

GRESIK TODAY - Parlemen Jepang menyetujui perjanjian baru dengan Amerika Serikat, yang mendukung peningkatan anggaran pengeluaran pemerintah Jepang senilai lebih dari 1 triliun yen ($ 8 miliar) untuk menampung pasukan AS. 

Perjanjian ini dilakukan karena kedua belah pihak (Jepang dan AS) sepakat memperkuat aliansi militer mereka dalam menghadapi ancaman yang meningkat dari China dan Korea Utara di wilayah Asia Timur.

Anggaran pertahanan yang disetujui oleh parlemen Jepang senilai 1,05 triliun yen ($ 8,6 miliar) mencakup pembelian persenjataan canggih yang akan digunakan dalam latihan militer bersama Jepang-AS, serta fasilitas yang akan digunakan oleh pasukan AS dan warga Jepang yang bekerja di pangkalan Amerika Serikat di Jepang hingga Maret 2027.

Anggaran lima tahun mendatang mencakup kategori pendanaan baru hingga 20 miliar yen ($ 164 juta) digunakan untuk pembelian sistem pelatihan tempur virtual canggih untuk latihan bersama antara kedua pasukan.

Baca Juga: Cukup Lakukan dengan 9 Menit, Perkembangan Emosional Anak Akan Baik, Orang Tua Wajib Tahu!

Sekitar 200 miliar yen ($1,6 miliar) untuk tahun pertama akan dimasukkan dalam anggaran pertahanan nasional fiskal 2022 akan dimulai pada bulan April.

Jepang telah meningkatkan anggaran dan kemampuan pertahanannya dalam waktu sekitar satu dekade dan saat ini sedang merevisi strategi keamanan nasional utamanya dalam menghadapi ancaman dari China, Korea Utara, dan saat ini Rusia.

Jepang sangat prihatin dengan aktivitas militer China di perairan di Laut China Timur yang mengelilingi pulau Senkaku yang dikuasai Jepang, pulau ini juga diklaim oleh China dan menyebutnya dengan nama Diaoyu.

Jepang secara signifikan terus memperluas latihan bersamanya dengan Amerika Serikat serta beberapas mitra lainnya termasuk Australia, India, Prancis, Inggris dan Jerman yang juga prihatin dengan aktifitas klaim territorial China di kawasan itu. 

Halaman:

Editor: Ade Irwansah

Sumber: Japantoday.com


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini