Aktivitas Gunung Anak Krakatau Berpotensi Tsunami di Malam Hari, Masyarakat Diminta Waspada

- 26 April 2022, 23:05 WIB
Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatu (GAK) berpotensi datangkan tsunami malam hari.
Peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatu (GAK) berpotensi datangkan tsunami malam hari. /tangkap layar/instagram/@pvmbg_

GRESIK TODAY - Status Gunung Anak Krakatau (GAK), kini naik dari level 2 menjadi level 3.

Naiknya status tersebut juga memberikan infromasi kepada masyarakat akan bahaya tsunami yang bisa datang.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat mewaspadai potensi gelombang tinggi atau tsunami pada malam hari.

"Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau dari level 2 menjadi level 3 yang disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi,
maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari," ujar Dwikorita dalam konferensi pers daring, dikutip dari Antara pada 26 April 2022.

Baca Juga: Gaya Rambutnya Disebut Mirip Jack Grealish, Henhen Herdiana Berikan Komentar Mengejutkan: Saya Gak Tahu Siapa

Dwikorita mengatakan bahwa sejarhanya aktivitas Gunung Anak Krakatau juga pernah menimbulkan tsunami beberapa kali.

Patut diwaspadai adalah ketika pada malam hari lebih sulit untuk bisa melihat secara visual adanya gelombang tinggi yang mendekati pantai akibat aktivitas GAK.

Pada malam hari pemantauan berbagai kemungkinan dari arah laut tidak dapat dilakukan lantaran tidak terlihat jelas.

"Dan tentunya waspada terhadap potensi gelombang tinggi sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG," ujarnya.

Baca Juga: Persebaya vs Persis Solo, Trofeo Batal Digelar Diganti Laga Eksibisi 'Suarabaya 729 Game' Mei Mendatang

Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau, BMKG, bersama PVMBG, Badan Geologi di bawah Kementerian ESDM akan lebh intensif memantau Gunung Anak Krakatau dan muka air laut di Selat Sunda.

Masyarakat diminta untuk tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung, kemudian untuk memastikan informasi hanya bersumber dari PVMBG, Badan Geologi, dan BMKG serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

"Perlu dipahami waspada bukan evakuasi, waspada artinya berhati-hati dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan dengan tetap memperhatikan informasi dari pihak berwenang yaitu BMKG badan geologi, dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," pungkas Dwikorita.***

Editor: Abdulloh Nasrul Umam

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x