Vertiminaponik, Solusi Bertani di Lahan Sempit, Begini Caranya

23 Mei 2022, 13:26 WIB
Vertiminaponik, Solusi Bertani di Lahan Sempit. /Instagram.com/@agri_kita

GRESIK TODAY - Artikel ini akan menyajikan informasi seputar salah satu metode menanam di lahan yang sempit dengan cara Vertiniminaponik.

Pernahkah Anda memiliki keinginan menanam, tapi terhalang lahan yang sempit?

Kini akan disajikan salah satu solusi menanam dengan cara menggunakan metode Vertiniminaponik.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Indonesia vs Malaysia 4-3, Ini Daftar Pemain yang Sukses Cetak Gol di Babak Adu Pinalti

Lalu apa itu Vertiniminaponik?, seperti dikutip dari Instagram @agri_kita pada 23 Mei 2022, Istilah ini sebenarnya hanya pengembangan dari dua jenis tenik pertanian, yakni aquakultur dan hidroponik.

Meskipun sama-sama menggunakan air dan ikan, ternyata ada perbedaan yang mencolok antara keduanya yaitu dari ukuran dan bentuknya.

Vertiminaponik bisa dibilang adalah gabungan antara vertikultur, hidroponik dan akuaponik dalam skala kecil.

Hal ini dikarenakan memang dikembangkan untuk daerah perkotaan yang sempit lahannya.

Baca Juga: Tips Menyiram Tanaman Hias yang Sensitif, Ternyata Beda Kondisi Beda Cara, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Vertiminaponik ini sebenarnya merupakan penggabungan dua metode tanam,

Gabungan tersebut berasal dari akuakultur dan hidroponik, dimana kotoran ikan akan diubah menjadi nutrisi tanaman.

"Verti" berasal dari kata vertikultur yaitu budidaya tanaman secara vertikal, "Mina" artinya ikan. dan "Ponik" artinya bertani.

Sistem vertiminaponik sangat bisa diadaptasi oleh seluruh kalangan, karena vertiminaponik lebih mamanfaatkan pekarangan rumah dengan lahan yang ada.

Jenis tanaman yang dapat ditanam pada sistem ini adalah semua jenis sayuran daun dan buah, seperi bayam, kangkung, selada, sawi caisim, sawi pakcoy, tomat, cabai,terong, dll.

Keunggulan dalam pemanfaatan sistem vertiminaponik antara lain hemat air, lahan dan media tanam. Ditambah lagi, air yang digunakan menjadi kaya oksigen. Pengelolaan sistem ini pun dilakukan secara organik.

Baca Juga: Samsul Arif Sukes Cetak 2 Gol dan Bawa Kemenangan Buat Persis Solo, Persebaya Salah Menjualnya?

Seperti penjelasan BPTP Jakarta, Dr Yudi Sastro, dikutip dari Instagram @agri_kita pada 23 Mei 2022 menjelaskan, hasil satu tangki air (toren 500 L) dapat diisi ikan nila atau bawal sampai 200 ekor, sedangkan lele sekitar 300 ekor dengan jumlah produksi akhir sekitar 17 kg.

Di atas tangki dapat disimpan 8 talang air yang ditanami empat jenis sayur yang berbeda. Untuk setiap satu talang (panjang 1 meter) yang ditanami sayuran sawi dapat menghasilkan 0,6 kg sawi.

Begitupun apabila ditanami selada dapat menghasilkan sekira 0,6 kg selada. Sedangkan apabila ditanami kangkung dan bayam, masing-masing dapat menghasilkan seberat 1kg dan 0,8 kg.

Itulah informasi mengenai salah satu metode menanam, Vertiminaponik, semoga bermanfaat. ***

Editor: Abdulloh Nasrul Umam

Sumber: Instagram @agri_kita

Tags

Terkini

Terpopuler