Hubungan Erat Ponpes Lirboyo dan Sarang, Sudah Terjalin Sejak Zaman Kiai Hasyim Asy'ari

- 24 Maret 2022, 17:10 WIB
Hubungan erat pondok pesantren Lirboyo dan Sarang yang sangat erat sudah terjalin sejak dahulu.
Hubungan erat pondok pesantren Lirboyo dan Sarang yang sangat erat sudah terjalin sejak dahulu. /almahrusiyahlirboyo.sch.id

GRESIK TODAY - Pondok pesantren Lirboyo Kediri dan juga pondok pesantren Al Anwar Rembang merupakan dua pondok pesantren di pulau jawa yang memiliki hubungan yang sangat erat.

Pondok pesanten Lirboyo sendiri berdiri pada tahun 1910 di Kota Kediri yang pada 2020 memiliki jumlah santri mencapai 28 ribu orang.

Sedangkan ponpes Sarang Rembang sendiri menjadi salah satu mencetak kiai dan ulama yang terkenal di pesisir utara pulau Jawa.

Baca Juga: Karomah Kiai Mahrus Aly Lirboyo, Kisah Wudhu dan Sholawat yang Menyelematkan Diri dari Kecelakaan

Hubungan erat Lirboyo dan Sarang diawali hubungan antar sahabat dekat,yang juga menyambung sanad keilmuan, dan hingga sisi nasab.

Hubungan persahabatan anatara Lirboyo dan Sarang  berawal saat pendiri ponpes Lirboyo kiai Abdul Karim bersahabat dengan Kiai Ahmad bin Syu'aib, yang sama-sama menimba ilmu di Tebuireng Jombang yang dipimpin Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari, seperti yang dikutip dari Al Mahrusiyah Lirboyo.

Kiai Ahmad bin Syuaib sendiri adalah kakek dari KH Maimoen Zubair. beliau berdua Mbah Syua’ib dan Mbah Manab sapaan akrab  kiai Abdul Karim lulus dari Tebuireng pada tahun yang sama pada 1909.

Baca Juga: Kisah Kiai Wahab Chasbullah Tertawa Kala Mentalqin Pendiri Pesantren Lirboyo KH Abdul Karim

Tali persahabatan terus berlanjut selepasa dari Tebuireng, dengan kiai Abdul Karim yang masih sering menanyakan kabar sahabatnya kepada Mbah Moen muda yang merupakan cucu Kiai Ahmad bin Syuaib.

Setelah era Syaikhona Kholil Bangkalan, Lirboyo yang diasuh kiai Abdul Karim menjadi salah satu pondok yang digunakan untuk menimba ilmu para kiai pada masa itu.

Diceritakan pula saat banyak orang ingin menjadi santri Syaikhona Kholil, Ia dan merekomendasikan untuk belajar ke pondok Lirboyo dan sejak saat itu pondok pesantren Lirboyo memiliki santri yang lur biasa banyak.

Kiai Zubair  pun akhirnya memondokan putranya ke Lirboyo, yang diasuh oleh sahabat kakeknya kiai Abdul Karim.

Baca Juga: Olahraga Setelah Makan yang enak, Amankah Bagi Kesehatan?

Kiai Maimoen Zubair pun menimba ilmu di Lirboyo selama 3 tahun, sejak tahun 1945 hingga 1947.

Kisah menarik Mbah Moen ngaji pertama kali di Lirboyo, makna kitab yang dibacakan kiai Abdul Karim bertepatan dengan makna kitab yang dibacakan abahnya sewaktu disarang.

Saat Mbah Moen menajadi santri di Lirboyo, sanad keilmuan Sarang tersambung langsung dengan Lirboyo.***

Editor: Abdulloh Nasrul Umam


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini