China Desak Amerika Serikat untuk Menjelaskan Kegiatan Militer Biologisnya

- 15 Maret 2022, 14:52 WIB
Cina Rusia
Cina Rusia /Brian Snyder/Reuters

GRESIK TODAY - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada hari Senin mendesak Amerika Serikat untuk bertindak secara bertanggung jawab dan memberikan klarifikasi menyeluruh mengenai kegiatan militer biologisnya.

Juru bicara Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers harian bahwa Amerika Serikat juga harus berhenti berdiri sendiri dalam menghalangi pembentukan rezim verifikasi Konvensi Senjata Biologis.

"Ini akan membantu memulihkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap pemenuhan kewajiban internasional AS dan memperkuat biosekuriti global," katanya.

Baca Juga: Kia Garuda Yeksa, Kereta Kencana yang Mengiringi Prosesi Jumenengan Raja Yogyakarta

"Aktivitas militer biologis di Ukraina menjadi perhatian bersama komunitas internasional," kata Zhao, mengutip informasi yang telah diungkapkan tentang partisipasi Amerika Serikat dan soal pendanaan laboratorium biologi di Ukraina yang menyimpan patogen mematikan.

Amerika Serikat selalu mengklaim "terbuka dan transparan," kata Zhao.

"Jika kekhawatirannya benar-benar mengakibatkan 'disinformasi', mengapa Amerika Serikat tidak merilis materi terperinci untuk membuktikan bahwa mereka tidak bersalah?"

Zhao juga bertanya bagaimana Amerika Serikat menghabiskan dana sebesar $200 juta untuk biolab, dan melakukan penelitian yang dilakukan pada patogen, dan mengapa pula Amerika Serikat menolak membuka biolab untuk penyelidikan independen oleh para ahli internasional, di antara pertanyaan lainnya.

Baca Juga: Jadwal Tayang Film Uncharted 15 Maret 2022 di Bioskop Gresik

"Tanggapan AS sejauh ini saling bertentangan dan membingungkan," kata Zhao.

Selama beberapa dekade, Amerika Serikat dengan mudah menunjuk orang lain dan menuduh orang lain tidak patuh, serta mengatakan bahwa mereka harus menerima verifikasi dan bahkan juga mengenakan sanksi dan operasi militer, katanya,

Zhao menambahkan bahwa ketika hal tersebut datang dari Amerika Serikat sendiri, ia menolak verifikasi dan mencoba untuk mengacaukannya.

"Ini tipikal standar ganda. Apalagi, mengingat kredibilitas Amerika Serikat, sangat sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari komunitas internasional," kata Zhao.***

 

Editor: Dewi Rahmayanti

Sumber: Xinhua News Agency


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini