GRESIK TODAY - Sejak zaman kerajaan Majapahit, burung perkutut jawa di anggap sebagai burung dengan kasta tertinggi.
Selain dipelihara para raja dan pemimpin, burung perkutut dipelihara untuk dinikmati suara dan keindahannya.
Terlepas dari berbagai mitos yang berkembang, burung perkutut jawa memiliki nilai filosofis tentang kehidupan dan sarat muatan spiritual.
Banyak orang jawa percaya burung dengan katuranggan atau ciri tertentu dapat membawa aura postif bagi pemiliknya, begitu sebaliknya ada burung perkutut yang apabila dipelihara dapat memberikan aura negatif.
Meskipun memilki katuranggan yang baik belum tentu cocok dipelihara semua orang karena tuahnya harus disesuaikan dengan profesi si empunya.
Baca Juga: Jadwal Tayang Film Walking Dead Tomate 16 April 2022 di Bioskop Gresik
Misalnya perkutut yang cocoknya untuk kewibawaan maka tidak akan cocok dipelihara oleh orang yang profesinya adalah pedagang atau petani
Mengutip harta langit.com ada satu jenis burung perkutut yang cocok dipelihara bagi anda para pedagang, namanya perkutut gedung mengo.
Perkutut jenis ini memilki kebiasaan hanya manggung pada pagi hari saja. Biasanya perkutut dengan katuranggan ini hanya manggung menjelang fajar terbitnya matahari, sedangkan pada siang dan sore hari tidak akan pernah manggung meskipun sudah dipelihara dalam waktu yang lama.
Artikel Rekomendasi