Fakta Lain, Pohon Santigi yang Sukar Hidup Bila Tidak Ditanam di Pantai Berkarang atau Berpasir

- 14 Maret 2022, 14:19 WIB
Potret Budidaya Santigi
Potret Budidaya Santigi /Dewi Rahmayanti/

GRESIK TODAY - Pohon Santigi merupakan Pohon yang memiliki keajaiban yaitu dapat melumpuhkan ular berbisa dengan cara cukup menyentuhkan kayu Santigi ditubuh ular.

Asal kayu Santigi yang dimaksud berasal dari Pulau Selayar Desa Sungairujing Kecamatan Sangkapura.

Santigi dari tempat lain belum terbukti keajaibannya, karena sesuai dengan sejarahnya Santigi hanya berasal dari Selayar.

Baca Juga: Santigi (Setigi) Kayu Bertuah yang Keberadaanya Mulai Langka di Pulau Bawean

Persoalan kelangkaan kayu Santigi di Pulau Bawean, selain karena oleh penjarahan secara masif, kelangkaan juga disebabkan cara budidaya yang sulit.

Santigi sangat sulit tumbuh bila tidak ditanam di pantai berkarang atau berpasir dengan iklim pantai yang panas.

Lagi proses adaptasi dengan lingkungan atau habitat barunya membutuhkan waktu yang cukup lama.

Namun, sulit dalam penanaman bukan berarti tidak dapat hidup di habitat lain, karena berkat keuletan dan ketekunan salah satu warga, pohon Santigi dapat hidup di habitat lain.

Abdul Wahid Rasyid berhasil menanam pohon Santigi di rumahnya Lautsungai, Sawahmulya Bawean.

Hingga saat ini, diusia 3 tahun pohon itu hidup, tinggi Santigi miliknya sudah mencapai tiga meter lebih.

Lingkar batang bagian pangkah (lawan dari ujung) sudah melebihi lingkar genggaman dua jemari tangan orang dewasa normal pada umumnya.

Awal mula menanam Santigi di sebuah pot berupa cincin beton, akan tetapi akarnya tetap menjalar ke dalam tanah.

Rencananya cincin beton yang ada akan dihancurkan agar perkembangan batang pohon Santigi miliknya ini bisa lebih besar dan lebih rindang lagi.

Proses pencangkokan akan terus diupayakan untuk melestarikan tanaman langka di Pulau Bawean.

Bila perlu untuk ikon tanaman langka, beliau bersedia menghibahkan satu pohon untuk ditanam di tengah alun-alun Kecamatan Sangkapura jika pihak pemerintah kecamatan memang berkenan.

Pada akhirnya dunia flora dan fauna langka di Pulau Bawean bisa terawetkan sebagai ikon ternama.***

Editor: Dewi Rahmayanti


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini