Network
GRESIK TODAY – Harga rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) diusulkan ada kenaikan 7 persen di tahun 2022 ini. Alasannya, inflasi di bidang konstruksi sejak tahun lalu sudah mengalami kenaikan. Otomatis secara tidak langsung berpengaruh pada harga jual rumah subsidi sendiri.
Baca Juga: Ini 5 Film Bioskop Bertarif Rp20.000, CGV: Promo Jelang Hari Valentine
Usulan kenaikan harga rumah subsidi itu disampaikan oleh Sekretaris DPD REI Jawa Timur Andi Rahmean Pohan, Jumat. Seperti dikutip dalam laman kantor berita jatim.antaranews.com menyatakan, usulan kenaikan 7 persen tersebut adalah angka moderat melihat kondisi kekinian. Sebab, kalau dihitung, kenaikan yang disebabkan inflasi pada sektor konstruksi lebih besar hingga mungkin bisa 20 persen.
“Kami berharap pada tahun 2022 harga rumah subsidi ada kenaikan. Kami mengusulkan kenaikan 7 persen,” ujarnya.
Andi menerangkan, jika usulan kenaikan tersebut disetujui pemerintah. Berarti harga rumah subsidi nantinya bisa mencapai Rp162 juta, dari harga selama ini yang masih dikisaran Rp155 juta per unit. Usulan tersebut sejauh ini belum disetujui pemerintah. Harapannya segera disetujui, sehingga bisa segera dilaksanakan.
"Tetapi, kami tahu bahwa daya beli masyarakat belum meningkat 100 persen yang disebabkan oleh adanya pandemi," terangnya.
Kontribusi REI sendiri bagi pembangunan perumahan subsidi yang dicanangkan pemerintah cukup signifikan. Dia merinci, dari target 1 juta rumah murah bersubsidi yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, REI menyumbang sekitar 30 hingga 35 persen dari daya serap pasar yang ada.
"Kami berharap tahun ini bisa membangun 12 ribu hingga 15 ribu unit rumah," ucapnya***
Artikel Rekomendasi