Makna Syair Gundul-gundul Pacul Sunan Kalijaga, Ternyata Punya Arti yang Mendalam Sebuah Kritik Kepemimpinan

- 13 April 2022, 20:27 WIB
Gundul-gundul pacul Sunan Kalijaga.
Gundul-gundul pacul Sunan Kalijaga. /instagram.com/@pencinta_awliya

GRESIK TODAY - Lagu atau syair gundul-gundul pacul merupakan salah satu karya dengan bahasa jawa yang memiliki makna mendalam.

lagu atau syair gundul-gundul sudah banyak diketahui oleh masyarakat umum bahkan mulai anak-anak sering melantunkannya.

Namun belum banyak yang mengetahui makna sebenarnya dari gundul-gundul pacul itu sendiri.

Baca Juga: Saat Menjumpai Batu dan Semut di Jalan Lakukan Hal Ini!, 6 Petuah Mbah Moen yang Penting Dilakukan

Gundul-gundul pacul sebenarnya merupakan cipataan Sunan Kalijogo untuk mengkritik dan protes halus tapi keras kepada Sultan Demak Bintoro, Trenggono yang semena-mena.

Berikut makna lagu gundul-gundul pacul:

1. Gundul-gundul pacul-cul, gembelengan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa arti “gundul” yang ada di lirik lagu ini memiliki makna seorang pemimpin yang sudah tidak memiliki mahkotanya. Sedangkan untuk “pacul” berasal dari singkatan “papat kang ucul” yaitu artinya mata, telinga, hidung, serta mulut.

Arti lirik lagu pada bait pertama dan juga kedua yaitu seorang pemimpin yang sudah kehilangan atau tidak memiliki mahkotanya, maka mereka juga kehilangan kehormatannya sebagai seorang pemimpin. Sedangkan lirik “gembelengan” memiliki arti yaitu sikap para pemimpin yang berubah menjadi sombong atau congkak.

Baca Juga: Dipanggil Doi bukan Dai oleh Seorang Rektor, Gus Dur: 'Ngak Papa Sama-sama Pujaan Hati'

2. Nyunggi-nyunggi wakul-kul gembelengan

Nyunggi wakul artinya membawa tempat nasi atau bisa jua disebut bakul dan ditaruh di atas kepala seseorang.

Arti dari lirik tersebut yaitu banyak para pemimpin yang lupa bahwa mereka sedang mengemban sebuah amanat yang bisa diibaratkan sepeti membawa bakul nasi di atas kepala. Sedangkan “wakul” adalah lambang dari kesejahteraan rakyatnya.

Kesejahteraan tersebut merupakan sebuah kekayaan, sumber daya, dan lainnya. Hal tersebut berarti bahwa kepala adalah sebuah kehormatan yang masih berada di bawah bakul milik rakyat.

Akan tetapi, sayangnya masih banyak pemimpin yang bersikap sombng dan angkuh terhadap rakyat yang dipimpinnya. Padahal sebenarnya, kedudukan rakyat lebih tinggi dari pemimpinnya.

Baca Juga: Sebuah Kisah Teladan Saat Aisyah Menghidangkan Makanan Kesukaan Nabi Muhammad Hal yang Tak Terduga Terjadi

3. Wakul Ngglimpang Segane Dadi Sak Latar

Wakul ngglimpang artinya adalah jatuhnya bakul yang berada di atas kepala. Sedangkan “segane dadi sak latar” jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia atinya adalah nasi yang ada di dalam bakul jatuh dan berserakan. Makna dari lirik tersebut menggambarkan apabila seorang pemimpin bersikap angkuh dan semena-mena.

Bakul yang jatuh dan berserakan menggambarkan tentang amanah yang mereka bawa. Ibarat nasi yang sudah tumpah dan berserakan di tanah, tentu nasi tersebut sudah tidak bisa dimakan lagi.

Halaman:

Editor: Abdulloh Nasrul Umam

Sumber: instagram @sirr.tareem


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini