Network
GRESIK TODAY - Alkisah terjadi saat sedang ramai-ramai gerakan penjatuhan KH. Abdurrahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur, dari jabatan kursi Presiden RI Tahun 2001.
Saat itu, sebagai salah satu pendukung fanatik Gus Dur, orang-orang Nahdlatul Ulama (NU) di Pulau Madura terus mengawasi berita-berita yang tayang di Televisi. Mereka mengikuti perkembangan
hampir tiap detik, tayangan TV mereka awasi.
Termasuk para Kiai-Kiai di Pulau Madura. Sambil melihat Televisi, Kiai-Kiai juga tidak ketinggalan berdiskusi, lalu menerangkan pada santri yang juga kebetulan melihat tayangan Televisi.
Baca Juga: Dua tokoh legendaris Revolusi Soekarno dan Che Guevara
Seorang Kiai lalu berpesan kepada salah satu Santri:
Kiai : Ingat ya, kalian jangan sampai meninggalkan berita AKTUAL tentang Gus Dur ya. Harus selalu diawasi (Berulang-ulang pesan itu disampaikan sang Kiai pada Santrinya
Setelah acara Televisi usai, seorang santri yang sudah menjalankan perintah Kiai agar tidak melewatkan acara Televisi berisi tayangan Gus Dur. Akhirnya memberanikan diri bertanya:
Santri : Mohon maaf, Kiai. Apa artinya AKTUAL itu, Kiai? Saya kok masing merasa bingung
Kiai : Ooh, AKTUAL itu artinya sedang panas-panasnya atau sedang hangat-hangatnya
Artikel Rekomendasi