Gunung Taal Philipina Erupsi, Penduduk Terpaksa Dievakuasi  

- 26 Maret 2022, 16:59 WIB
Ilustrasi. Ribuan warga Filipina mengungsi akibat gunung berapi Taal memuntahkan uap dan gas beracun yang memicu peringatan kesehatan.
Ilustrasi. Ribuan warga Filipina mengungsi akibat gunung berapi Taal memuntahkan uap dan gas beracun yang memicu peringatan kesehatan. /Pixabay/Pexels

GRESIK TODAY - Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional (NDRRMC) di Wilayah Calabarzon memantau dengan cermat letusan Gunung Berapi Taal dan telah mengevakuasi penduduk karena kemungkinan akan terjadi letusan yang lebih kuat.

Pada Sabtu pagi 26 Maret 2022, Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) menaikkan status gunung berapi dari Waspada Level 2 menjadi Waspada Level 3 karena intrusi magmatik di kawah utama Gunung Taal dapat mendorong terjadinya letusan susulan.

Hingga Sabtu pukul 11.00 waktu setempat, sudah ada 160 keluarga dari kota Agoncillo, terdiri dari 800 hingga 900 individu, dan 81 keluarga atau 222 individu dari kota Laurel yang dievakuasi, menurut rilis berita NDRRMC.

Pemerintah Philipina juga menerapkan tindakan tanggap darurat untuk membantu masyarakat yang terkena dampak letusan.

Pasokan bantuan paket sembako keluarga sedang disiapkan oleh pemerintah provinsi dan Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan untuk menambah kegiatan bantuan pemerintah daerah di lokasi yang terkena dampak, serta disiagakan juga kendaraan untuk mendukung upaya evakuasi warga.

Warga di daerah yang terkena dampak disarankan untuk tetap waspada, mengambil tindakan pencegahan, dan mengikuti peringatan dari pihak berwenang.

Baca Juga: Perbatasan Darat Malaysia-Thailand Dibuka Kembali

Dr. Ma. Antonia Bornas, - Kepala Divisi Pemantauan dan Prediksi Letusan Gunung Berapi dari Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs), melaporkan bahwa pada sekitar pukul 7 pagi, kawah utama Gunung Api Taal mengeluarkan semburan freatomagmatik berumur pendek yang diikuti oleh aktivitas freatomagmatik yang hampir terus menerus yang menghasilkan gumpalan 1.500 meter, disertai dengan gempa vulkanik dan sinyal infrasonik.

Direktur Regional Kantor Pertahanan Sipil Maria Theresa Escolano melaporkan DRRMC regional telah berkoordinasi dengan walikota daerah yang terkena dampak untuk memperbarui situasi, melakukan tindakan respons seperti evakuasi, dan penambahan sumber daya jika letusan gunung berapi tetap ada.

Halaman:

Editor: Ade Irwansah

Sumber: www.pna.gov.ph


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x